Wakil Walikota Bogor Silaturahim Ke Getar Pakuan
Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman bersilaturahim ke Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor di gedung Kamuning Gading, Rabu (22/4/2015). Usmar diterima Ketua sanggar getar pakuan, Zenzen Djuansyah yang didampingi Ketua Dewan Kesenian, Sambas Brata Senjaya, Budayawan Eman Sulaeman serta para pelatih tari Getar Pakuan Kota Bogor. Menurut Zenzen, Getar Pakuan sangat berbeda dari sanggar lainnya, karena sanggarnya didirikan Pemerintah. “Alhamdulillah sampai saat ini masih diakui,” katanya.
Awalnya menurut Zenzen, dia hanya menampung minat putra-putri Korpri yang senang olahraga sepak bola, bola voli dan silat di samping kesenian. Tetapi di tengah jalan satu demi satu anggota berkurang, sehingga sanggar tidak berkembang. “Akhirnya pada pada tahun 1994 Getar Pakuan dibuka untuk umum, dan sejak itu sampai sekarang anggotanya sudah mencapai ratusan orang,” jelasnya. Pada kesempatan itu juga, Zenzen menyampaikan pada bulan Mei dan awal Juni, Getar Pakuan akan membikin pagelaran dalam rangka Hari jadi Bogor (HJB) sebagai wujud kecintaan sanggar kepada Bogor.
Pada kesempatan ini Usmar menyampaikan rasa syukurnya bisa bersilaturahim dengan Sanggar Getar Pakuan. Karena dalam beberapa acara Sanggar Getar Pakuan dirinya menyampaikan keinginan untuk bersilaturahim langsung. "Saya mengapresiasi respon cukup bagus yang diterima Getar Pakuan seperti sekarang ini. Jadi segala sesuatu yang diniatkan dengan baik dengan semangat untuk bertahan diera globalisasi untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya sunda ini udah dibuktikan oleh Getar Pakuan," kata Usmar.
Usmar menyampaikan Getar Pakuan tidak hanya mampu mengembangkan seni-seni budaya sunda yang merupakan ciri khas orang Sunda, tetapi mampu mengadopsi seni modern menjadi bagian seni Getar Pakuan dari sehingga Getar Pakuan menjadi sendra tari modern.
"Satu langkah besar yang akan kita lakukan ke depan adalah kita akan mencoba memberikan sarana prasarana, karena mengingat potensi yang ada. Kita akan membangun gedung kesenian yang angarannya dari Pemerintah Kota Bogor dan Pemprov Jabar. Alternatif lokasi ada di kelurahan Cilendek Timur dengan luas luas 1,3 hektar. Semoga keberadaan gedung kesenian akan mendorong budaya lokal Bogor tetap lekat di hati masyarakatnya dan bahkan mempengaruhi seni-seni budaya lainnya di Nusantara bahkan manca negara," harap Usmar.
Sumber: https://www.kotabogor.go.id/