Buktikan Eksistensi, Sanggar Getar Pakuan Gelar 'Getar Pakuan Art Festival'
Saat ini budaya barat nyaris memusnahkan budaya daerah lokal yang ada di Indonesia. Bercermin dari hal itu, sanggar Getar Pakuan tetap berdiri kokoh dengan komitmennya untuk melestarikan budaya Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan atau acara rutin seperti salah satunya 'Getar Pakuan Art Festival' yang diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 4-6 April 2015 di Mall Botani Square, Bogor. Sanggar yang berdiri sejak 23 tahun lalu ini telah banyak melahirkan seniman-seniman yang profesional bahkan sudah meraba kancah internasional.
Terlihat Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Shahlan Rasyidi turut menyaksikan dan mengikuti acara yang dominan menampilkan anak-anak usia dini tersebut.
Saat ini jumlah peserta didik yang terdaftar di Sanggar Getar Pakuan sekitar 700 orang. Tarian yang diajarkan ada Tari Jaipong, Tari Sunda Klasik, Tari Bali, Tari Minang dan Modern Dance.
Ditemui di sela acara, Usmar mengatakan bahwa jika tidak ada pertahanan yang kokoh dari budaya Indonesia, tak menutup kemungkinan budaya kita akan tergilas oleh budaya asing.
"Paling penting, Sanggar Getar Pakuan sebagai induk sanggar seni pertama di Kota Bogor bersama 39 lainnya, telah membuktikan eksistensinya di tengah-tengah era globalisasi informasi yang pesat yang begitu mudah masuk dan mempenggaruhi budaya anak2 muda," tuturnya pada bogorplus.com, Sabtu (4/4/15).
Sementara itu, Ketua Sanggar Seni Getar Pakuan, Zensen Juansa mengatakan, kedepannya akan menggelar pertunjukan kolosal, sebuah perhelatan yang besar minimal tingkat Jabar.
"Untuk merayakan HUT ke 23 Getar Pakuan, nanti akhir Mei, akan diadakan pagelaran kolosal yang juga sebagai bentuk bhakti pertiwi kita untuk Kota Bogor," ungkapnya.
Sumber: https://bogorplus.com/